Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan nama Agus Harimurti Yudhoyono. Terlepas
dari kenyataan bahwa ia memang seorang putra Presiden, akan tetapi bukan
previlige tersebut yang membuatnya banyak menjadi sorotan dan buah bibir. Tak
dapat dipungkiri pula penampilan fisiknya yang tentu saja mampu membuat kaum
hawa "meleleh" dan dibuat iri oleh Mbak Annisa Pohan. Tapi bukan
karena kelebihan fisik itu pula ia banyak disanjung dan dipuja.
Sebagai seorang perwira TNI
berpangkat Mayor di usia yang masih sangat muda, Agus Yudhoyono telah
menorehkan segudang prestasi yang membanggakan, baik yang diketahui masyarakat
luas melalui pemberitaan di berbagai media ataupun prestasi lain yang mungkin
luput belum terekspose.Penghargaan yang diterimanya terus datang silih berganti
mengikuti berbagai prestasi gemilang yang terus dicetaknya.
Yang terbaru, Mas Agus, begitu
saya biasa menyapanya di Twitter, akan menerima penghargaan bergengsi dari
Nanyang Technological University (NTU) Singapore, Sabtu (12/10/2013) petang.
Penghargaan tersebut adalah"Outstanding Young Alumni Award" atau
"Penghargaan untuk Alumni Muda Berprestasi". Mas Agus memangpernah menimba
ilmu dan meraih gelar Master of Science in Strategic Studiesdi NTU pada tahun 2005.
Dari forum dialog di kaskus.com Jum'at (11/10)
sore terungkap bahwa keberangkatannya ke Singapura untuk menerima penghargaan
tersebut sepengetahuan dan telah mendapat ijin dari Panglima TNI. Bahkan
awalnya Mas Agus tak bersedia menerima penghargaan tersebut jika tak ada izin
dari Panglima TNI. Disinilah nampak loyalitas dan respectnya yang sangat tinggi
pada pimpinan, meskipun ia adalah putra orang nomor satu di negeri ini.
Disebutkan pula bahwa NTU memilih Mas Agus untuk
menerima penghargaan tersebut sebab ia dinilai sebagai alumni yang memiliki
aksi positif yang sanggup memadukan sisi akademis dengan action di lapangan
dalam berbagai misi penugasan dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang
digagasnya.
Sebagai suatu institusi pendidikan yang
mempunyai nama besar, NTUtentunya tak sembarangan memberikan penghargaan
bergengsi semacam itu kepada alumninya. NTU pasti melakukan prosedur
seleksi ketat kepada alumni-alumninya
yang dinilai berpontensi hingga akhirnya pada tahun ini memilihMas Agus untuk menerima penghargaan tersebut.
Bagi mereka yang kenal dekat dengan Mas Agus,
atau mereka yang banyak membaca referensi tentangnya pasti tak akan heran atas
diterimanya penghargaan tersebut. Jika dilihat dari torehan prestasi dan
pencapaiannya sejauh ini, sudah sewajarnya Mas Agus memperoleh penghargaan
bergensi itu.
Setahun setelah lulus dari NTU,ia ditugaskan
sebagai Perwira Seksi Operasi Kontingen
Garuda XXIII-A Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon(2006-2007). Pada penugasanini Mas Agusmendapat penghargaan medali
Peacekeeper PBB dari Komandan UNIFIL, medali penghargaan dari pemerintah
Lebanon, dan medali santi Dharma dari Pemerintah Indonesia
atas keberhasilan pelaksanaan tugas.
Kesuksesan pelaksanaan
tugas Kontingen Garuda
XXIII-A di Lebanon membuat kepercayaan
PBB dan dunia internasional terhadap Indonesia meningkat. Permintaan
untuk terlibat dalam berbagai misi perdamaian juga terus bertambah. Tercetuslah ide membentuk Pusat
Misi Pasukan Perdamaian(PMPP) dalam organisasi TNIdimana Mas Agus bersama juga terlibat
secara aktif merealisasikan gagasan ini.Mas Agusjuga terlibat aktif dalam Tim
Kerja untuk merintis berdirinya Universitas Perhananan yang berada di bawah
naungan Kementrian Pertahanan.Untuk usahanya ini, ia dianugerahi Medali Perintis dari pemerintah
Indonesia.
Mas Agus juga tercatat sebagai lulusan program Master
of Public Administration di John F. Kennedy School of Government,
Harvard University (2010)dengan predikat sangat
memuaskan. Di tahun yang sama ia mendapat tugas belajar di Maneuver
Captain Career Course (MCCC)di Fort Benning Amerika Serikat. Disekolah
militer ini Mas Agus mendapatkan 3(tiga)
penghargaan sekaligusatas prestasinya selama mengikuti pendidikan yaitu Penghargaan Distinguish
International Honour Graduated ,Medali The Order of Saint
Maurice dan The Commandants List .
Selain aktif pada kegiatan
kemiliteran baik di dalam dan luar negeri, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan dan kepemudaan. Di bidang olahraga, perwira penggemar olahraga
lari ini ikut membidani berdirinya komunitas lari "Garuda Finishers"
yang sukses menggelarIndependence Day Run di bulan Agustus yang diikuti sekitar 45.000
peserta.
Pesan optimisme yang sangat
inspiratif disampaikannya dalam berbagai even seminar dan wawancara. Saya sendiri pernah satu
kali mendapat kehormatan untuk menyimak penyampaian pemikirannya yang gemilang
saat ia menjadi salah satu narasumber pada Kopdar Istura Perdana pertengahan
tahun ini di Istana Bogor.
Disamping materi yang sangat
menarik tentang peran media sosial untuk menebarkan hal positif bagi bangsa
ditinjau dari sudut pandang pertahanan negara,cara penyampaiannya juga sangat
komunikatif dan mudah dicerna. Yang sangat berkesan ketika itu, Mas Agus
menyempatkan diri untuk menyapa satu persatu peserta kopdar dan selalu bersedia
melayani permintaan foto bersama. Dan yang istimewa bagi saya sebagai seorang
"tweeps", Mas Agus langsung memfollback akun Twitter saya sehari
setelah kegiatan tersebut.
Berbagai prestasi dan seabrek
penghargaan tersebut bisa jadi merupakan alasan logis diserahkannyapenghargaan
Outstanding Young Alumni Award dari
NTU.Penghargaan ini kembali menjadi pembuktian sekaligus
apresiasi atas ketekunan dan kerja kerasnya, baik sebagai prajurit TNI maupun
sebagai tokoh muda yang inspiratif.Di usianya yang masih muda, Mas Agus
Yudhoyono telah mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Usia yang
masih muda bukanlah halangan untuk berprestasi dan menjadi inspirasi.
Makassar, 11 Oktober 2013
Makassar, 11 Oktober 2013
Follow me on Twitter : @Dody_Kasman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar